SSブログ

Pemain Cadangan (控え選手) [中級]

Dalam bidang olahraga, pemain cadangan sering diminta menggantikan pemain inti dengan alasan tertentu. Misalnya pemain inti tersebut mengalami cedera atau keletihan. Atau pelatih mengubah taktik dan merasa perlu menerjunkan pemain cadangan. Atau alasan lainnya.

Namun, tidak jarang pula seorang pemain cadangan sama sekali tidak turun ke lapangan jika tidak ada alasan khusus.

Berikut beberapa contoh kalimat yang mengandung frasa "pemain cadangan" yang saya kutip dari media massa terkemuka:

- Guna mengantisipasi terjadinya cedera pada pemain-pemain inti yang telah dipilih sebanyak 21 orang, Kolev telah menyiapkan 18 pemain cadangan. (Kompas)
- Jangan lupa, pemain cadangan sering menjadi penentu kemenangan sebuah tim. (Tempo Interaktif)
- Meski belum pulih benar dari cedera ringan, Zinedine Zidane akan dipaksakan turun sebagai pemain cadangan. (Republika)

Beberapa waktu yang lalu status saya dalam sebuah daftar masih "cadangan". Sekarang saya tidak lagi berstatus cadangan. Terima kasih, Tuan dan Nyonya! Anda telah berbaik hati menyokong hidup saya di Jepang selama dua tahun ke depan.

***
中級 (chuukyuu): tingkat menengah, intermediate level
控え選手 (hikae senshu): reserve, backup
nice!(0)  コメント(0)  トラックバック(0) 
共通テーマ:資格・学び

Menggawangi dan Digawangi [上級]

Seorang rekan bertanya tentang arti kata "digawangi" dalam artikel di harian Republika (30/3) yang berjudul "Ayat-Ayat Cinta Ajakan Toleransi" berikut:

---awal kutipan---
Tak ketinggalan, para pemeran dalam film itu pun hadir bersama dengan produser film Manooj Punjabi yang digawangi perusahaan MD Picture.
---akhir kutipan---

Terus terang saya agak kewalahan menjawab pertanyaan ini. Lema "menggawangi" belum tercantum di dalam KBBI. Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) susunan W.J.S. Poerwadarminta dan KUBI susunan Badudu-Zain pun belum mencantumkannya. Sejauh pengamatan saya, kata "menggawangi" dan "digawangi" paling banyak digunakan dalam artikel yang berkaitan dengan musik.

Berikut beberapa contoh penggunaan "menggawangi" yang saya pungut dari situs beberapa media massa terkemuka di Indonesia, termasuk yang ditanyakan oleh rekan tersebut:

- Rencananya, kalau pilpres tahap dua itu ada, seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Majalengka akan diturunkan untuk menggawangi tempat pemungutan suara (TPS). (Kompas)

Tebakan saya: menjaga, mengawasi.

- Band yang digawangi oleh Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramadhan (bass), dan Hendy (drum) ini menutup konser dengan lagu Perdamaian. (Media Indonesia)

Tebakan saya: diawaki, beranggotakan.

- Tak ketinggalan, para pemeran dalam film itu pun hadir bersama dengan produser film Manooj Punjabi yang digawangi perusahaan MD Picture. (Republika)

Tebakan saya: dipayungi, di bawah bendera (perusahaan). Ini masih saya ragukan.

- Belakangan, LSM internasional yang digawangi Direktur Pengawasan Hak Asasi Manusia Sidney Jones meminta Kejaksaan Agung diaudit... (Tempo Interaktif)

Tebakan saya: diwakili, diketuai.

- Pengalaman menggawangi rubrik mode di beberapa majalah muslim membuatnya piawai mendandani orang lain, meski mengaku tidak suka dandan untuk diri sendiri. (dari situs Gramedia)

Tebakan saya: mengasuh, bertanggung jawab atas.

Betapa luasnya arti "menggawangi" dan "digawangi"! Apakah semua penggunaan kata "menggawangi" pada contoh kalimat di atas betul? Karena KBBI dan KUBI belum memuat penjelasan lema tersebut, saya belum berani berkomentar. Namun, bila penggunaan kata "menggawangi" itu sampai membingungkan pembacanya, sebaiknya kita menghindarinya, bukan?

Saya baru saja mengusulkan agar kata "menggawangi" masuk ke dalam KBBI edisi keempat. Barangkali Pusat Bahasa sudah merencanakannya pula.

***
上級 (joukyuu): tingkat lanjut, advanced level
nice!(0)  コメント(0)  トラックバック(0) 
共通テーマ:資格・学び

Gado-gado (ガドガド) [レシピ]

gado2.JPG

Saus gado-gado dalam resep ini juga hasil modifikasi dari resep Keluarga Nugraha, tepatnya resep gado-gado Surabaya ala Keluarga Nugraha. Untuk sayurnya, apa saja boleh, kok!

Bahan saus gado-gado:
1 wadah selai kacang Skippy (isi 340 gram)
4 siung bawang putih
5 butir kuning telur rebus
400 ml santan
1/2 sdt terasi bakar
1 sdt garam
4 sdm gula pasir
Cabai sesuai selera
Minyak goreng secukupnya

Bahan sayur/isi gado-gado:
Apa saja yang Anda sukai, misalnya kol, kentang, kacang panjang, tauge, telur, tahu, dan kerupuk. Saya mengukus sayur-sayuran tersebut dengan cara merebusnya dengan sedikit air di dalam panci tertutup.

Cara membuat saus gado-gado:
1. Tumis bawang putih dan cabai sampai layu. Angkat.
2. Giling bawang putih, cabai, kuning telur rebus, dan terasi. Tumis lagi.
3. Masukkan bahan saus lainnya dan masak sampai mendidih.

Cara menghidangkan: tata sayur/isi gado-gado di atas piring, lalu siram dengan saus.
Selamat menikmati!

***
レシピ (reshipi): resep, recipe
gado-gado: An Indonesian salad of mixed vegetables dressed with a peanut and coconut milk sauce (dari The American Heritage® Dictionary of the English Language: Fourth Edition).
sdm: sendok makan, tablespoon
sdt: sendok teh, teaspoon
nice!(0)  コメント(0)  トラックバック(0) 
共通テーマ:資格・学び

Balado Terung Lemburu (茄子と鰯のピリ辛ソース) [レシピ]

terong.JPG

Walaupun gambar di atas tampak mengerikan (hehehe...), rasa masakan ini tidak perlu diragukan. Resep balado terung lemburu ini merupakan modifikasi dari resep balado terong teri Keluarga Nugraha. Silakan nikmati gambar yang lebih mengundang selera di situs tersebut. :)

Bahan:
6 terung besar
2 lembar daun salam
1 cm lengkuas
2 bungkus ikan lemburu (sarden) kering
4 sdm kecap manis
Minyak goreng secukupnya

Bumbu halus:
10 cabai merah
1/2 butir bawang bombai
5 siung bawang putih
1 buah tomat
2 sdt terasi
2 sdt garam
2 sdt irisan gula merah
1 sdt gula

Cara memasak:
1. Iris terung, jangan terlalu tipis. Goreng sampai layu. Angkat dan sisihkan.
2. Tumis bumbu halus beserta daun salam dan lengkuas.
3. Masukkan kecap manis. Aduk.
4. Masukkan ikan lemburu dan terung yang telah digoreng. Aduk sebentar.

Catatan tentang bumbu halus:
Sebenarnya saya menggunakan sambal buatan ibu saya (curang, hehehe...), karena ibu saya mengirim sambal buatan sendiri secara berkala. Untuk balado terung lemburu ini, saya menggunakan 3 sendok makan sambal buatan ibu saya ditambah sedikit terasi, garam, dan gula merah.

***
レシピ (reshipi): resep, recipe
茄子と鰯のピリ辛ソース (nasu to iwashi no piri kara soosu): eggplant and sardine in tangy chili sauce
sdm: sendok makan, tablespoon
sdt: sendok teh, teaspoon
nice!(0)  コメント(0)  トラックバック(0) 
共通テーマ:資格・学び

Sekadar atau Sekedar? Silakan atau Silahkan? [上級]

Dalam berbahasa Indonesia yang benar, seorang penutur asli bahasa Indonesia seperti saya sekalipun tidaklah luput dari cacat. Kira-kira setahun yang lalu, saya mendapat masukan dari seorang rekan penerjemah tentang kata "sekedar" yang saya gunakan saat bertukar imel dengannya.

Yang benar adalah "sekadar" dengan kata dasar "kadar", tulisnya.

Saya pun langsung membuka KBBI. Betul juga. Memang ada lema "kedar", tetapi di sampingnya ada tanda anak panah yang diikuti kata "kadar". Dalam bahasa Jepang, entri semacam itu disebut "空見出し" (karamidashi). Kata yang baku adalah yang dirujuk (kata rujukan), yang berisi penjelasan tentang arti kata tersebut. Jadi, yang benar bukan "sekedar", melainkan "sekadar". Pada halaman xxxv KBBI edisi ketiga tertulis, "Tanda anak panah dipakai sebagai penanda untuk rujuk silang bagi kata lema yang tidak disarankan pemakaiannya, yang merupakan bentuk varian kata lema yang ejaannya dianggap baku".

kedar → kadar
se·ka·dar adv 1 sesuai atau seimbang dng; menurut keadaan (kemungkinan, keperluan, dsb); sepadan (dng): ia berbicara ~ perlu dan pentingnya; 2 hanya untuk: ~ memperoleh ketepatan ejaan; semua itu ~ olok-olok; 3 seperlunya; seadanya: hal itu akan kuceritakan ~ nya
(dari KBBI daring)

Fenomena kesalahan berbahasa yang menyangkut penulisan/pengucapan kata ini bisa dijelaskan sebagai berikut. Yang pertama, kesalahan tersebut "dipelajari" langsung dari guru, misalnya semasa SD, SMP, dan SMA. Yang kedua, kesalahan tersebut "dipelajari" dari media massa atau orang lain sesama pengguna bahasa Indonesia. Yang ketiga, ada kata lain yang mengandung bunyi vokal /e/ /e/ /a/ atau "seke--" sehingga si pengguna bahasa menyamakan rima "sekadar" dengan kata lain tersebut, misalnya "sekejap".

Untuk poin pertama, saya tidak sepenuhnya menyalahkan guru, karena bahasa Indonesia masih dan terus mengalami perkembangan. Sesuatu yang saya pelajari ketika SD dulu mungkin tidak lagi benar menurut kaidah sekarang. Selain itu, mungkin juga seseorang meniru bahasa Indonesia yang digunakan oleh guru mata pelajaran nonbahasa Indonesia yang belum tentu benar. Padahal ingatan semasa kecil lebih kuat karena suatu hal diserap dengan mudah oleh otak anak.

Untuk poin kedua, J.S. Badudu dalam beberapa jilid buku karangannya "Inilah Bahasa Indonesia yang Benar" selalu menekankan, ketidakpedulian berbahasa masih banyak ditemukan di kalangan pers. Padahal masyarakat membaca dan mendengar bahasa Indonesia dari media massa. Kebanyakan orang tentu tidak akan merepotkan dirinya dengan mengecek apakah suatu kalimat mengandung kata mubazir atau tidak, suatu kata ejaannya betul atau tidak, dan sebagainya. Bahasa yang dipakai oleh media massa pun ditiru oleh masyarakat karena dianggap benar.

Untuk poin ketiga, saya yakin penjelasan yang saya tulis di atas pasti memiliki istilah khusus dalam bidang linguistik.

Mengenai kata "silakan" (baku), masih banyak orang Indonesia yang menggunakan kata "silahkan" di dalam tulisannya. Ketika saya masih SD, saya ingat betul bahwa yang diajarkan oleh guru bahasa Indonesia adalah "silahkan". Baru ketika saya duduk di bangku SMP atau SMA, muncul seruan agar kata baku "silakan" digunakan untuk menggantikan "silahkan".

Yang saya angkat di atas hanyalah contoh sederhana yang menyangkut ejaan. Rasanya masih banyak yang harus saya pelajari supaya penjelasan saya tidak menyesatkan rekan-rekan yang belajar bahasa Indonesia.

***
上級 (joukyuu): tingkat lanjut, advanced level
nice!(0)  コメント(2)  トラックバック(0) 
共通テーマ:資格・学び

Baca Buku di Google [辞書・辞典・本]

Mungkin saya termasuk yang terlambat mengetahui bahwa beberapa buku bisa dibaca melalui situs http://books.google.co.jp (books.google.com juga boleh).

Coba masukkan "インドネシア語" ke dalam kotak pencarian. Simsalabim! Muncullah berbagai daftar dan gambar sampul buku, termasuk buku-buku untuk belajar bahasa Indonesia.

Misalnya buku berjudul "インドネシア語基本単語2000" karangan Takadono Yoshihiro dan Funada Kyoko. Tautannya ada di sini:
http://books.google.co.jp/books?id=O6o5_W4N3xYC&printsec=frontcover&dq=%E3%82%A4%E3%83%B3%E3%83%89%E3%83%8D%E3%82%B7%E3%82%A2%E8%AA%9E&as_brr=3&sig=wIuXPRT59XH6frian2UKejpOcac

Atau buku berbahasa Inggris, misalnya "Indonesian: A Comprehensive Grammar" terbitan Routledge berikut:
http://books.google.co.jp/books?id=jnYZeL9zrpkC&printsec=frontcover&dq=indonesian&as_brr=3&sig=SbkLGoTTzaprTqHhqzmtimXSpf4#PPT1,M1

Isi buku dimuat seluruhnya. Selamat belajar!

***
辞書・辞典・本 (jisho, jiten, hon): kamus/buku, dictionary/book
インドネシア語 (indoneshiago): bahasa Indonesia, Indonesian
インドネシア語基本単語2000: Indonesia-go kihon tango 2000
nice!(0)  コメント(0)  トラックバック(0) 
共通テーマ:資格・学び

Aduh! [中級]

Kata seru "aduh" bisa digunakan dalam berbagai kesempatan. Jika Anda menggunakan kata seru ini pada saat yang tepat, mungkin Anda akan mendulang pujian dari orang Indonesia. :)

Di bawah ini beberapa contoh kalimat yang menggunakan kata seru "aduh" beserta contoh situasinya:

- Aduh, perutku sakit!
Situasi: Ah, tidak usah saya jelaskan. :)

- Aduh, makasih ya...kamu repot-repot datang dari jauh ngebawain ini.
Situasi: Ketika seorang teman yang rumahnya jauh datang membawakan oleh-oleh. (ngebawain: membawakan)

- Aduh, selamat ya! Gue ikut seneng!
Situasi: Ketika seorang teman mengabarkan ia akan menikah. (seneng: senang; gue: saya)

- Aduh, lagi-lagi lupa ngerjain PR, deh!
Situasi: Ketika ingat bahwa dirinya belum mengerjakan PR. (ngerjain: mengerjakan)

- Aduh, kok ada ya, orang yang blo'on banget kayak dia!
Situasi: Ketika merasa jengkel terhadap seseorang yang dianggapnya sangat tolol. (blo'on/bloon/beloon: tolol; -- banget: -- sekali; kayak: seperti)

- Aduh, kok ada ya, orang yang pinter banget kayak dia!
Situasi: Ketika merasa heran dan kagum terhadap seseorang yang dianggapnya sangat pandai. (pinter: pintar)

- Aduh, kamu baik banget, sih! Tengkyu, ya!
Situasi: Ketika seorang teman membelikan tiket konser SPITZ. (tengkyu: terima kasih)

- Aduh, Ai-chan menang lagi. Hore!
Situasi: Sudah jelas. Omong-omong suami saya penggemar Ai-chan, si pemain pingpong itu. :)

- Aduh, lihat tuh...cowok di sana ganteng banget, deh!
Situasi: Ketika melihat laki-laki yang tampan. :)

Oya, jika Anda mengucapkan atau menulis kata "aduh" dalam suasana tidak resmi, Anda bisa memanjangkan bunyi "u" sebagai aksen, misalnya "aduuuh".

***
中級 (chuukyuu): tingkat menengah, intermediate level
nice!(0)  コメント(0)  トラックバック(0) 
共通テーマ:資格・学び

Kelakar nan Tidak Lucu [上級]

Ada beberapa hal di dunia ini yang benar-benar tidak saya sukai. Salah satunya, kelakar tidak lucu nan menyinggung perasaan.

Seorang teman meneruskan imel berisi kelakar di milis. Sebuah milis kecil yang beranggotakan kawan-kawan saya semasa kuliah dahulu. Saya menganggap isi kelakar itu melecehkan wanita. Sebenarnya saya enggan mengutipnya di sini. Tetapi baiklah, saya akan menuliskannya supaya Anda bisa memahami apa yang akan saya dedahkan di sini. Teks aslinya berbahasa Inggris. Kalimat-kalimat di bawah adalah terjemahan bebas saya.

+++
Seorang pria pulang, mendapati istrinya di ranjang dengan pria lain. Pria lain itu tidak lain temannya sendiri. Seketika itu juga ia marah dan menembak pria itu. Istrinya pun berkata, "Jika kamu terus bertindak seperti ini, kamu akan kehilangan SEMUA kawanmu."
+++

Apakah Anda bisa memahami mengapa saya tidak suka pada kelakar di atas? Kalau tidak, saya akan membantu Anda memahaminya dengan menuliskan salah satu alasan saya. Kelakar di atas mengandaikan si perempuan suka berselingkuh dan menganggap hal itu sebagai hal remeh. Nah, masalahnya kelakar di atas hanyalah satu dari beberapa kelakar, yang kebanyakan saya anggap bernada melecehkan wanita.

Saya pun bereaksi. Saya menuliskan imel singkat yang menyayangkan, di kala banyak orang berpendidikan, berposisi tinggi, bahkan sudah melanglang buana, ternyata masih ada orang yang bersemangat meneruskan kelakar tidak bermutu seperti itu. Saya menutup imel singkat itu: "Bebas berpendapat, ini pendapat saya. Dan siapa pun tetap bebas meneruskan imel itu."

Tiba-tiba si teman menasihati saya lewat jalur pribadi. Katanya, "Bahasa yang kamu pakai untuk mengingatkan kurang bijaksana, terlalu sinis." Lalu ia menambahkan, "Bukankah ajaran agama meminta agar kita berdakwah, saling mengingatkan, mengutarakan pendapat, dan berbicara dengan bijaksana..."

Saya membalas lagi. Kalau memang ia menganggap bahasa saya agak sinis dan kurang bijaksana, saya mohon maaf.

Di bawahnya saya tambahkan,
"Apakah kelakar yang Anda lontarkan itu sesuai dengan tuntunan agama, yaitu mengandung dakwah, saling mengingatkan, dan bijaksana?"

Mengapa saya yang mengingatkan justru dianggap tidak benar? Ingat, saya tidak akan bereaksi kalau ia tidak melontarkan kelakar yang tidak pada tempatnya itu.

Jika rakyat melancarkan protes dengan cara demonstrasi terhadap pemerintah (yang tidak menjalankan roda pemerintahan dengan benar, misalnya), apakah rakyat yang salah?

Orang-orang yang menikmati kelakar tidak bermutu semacam itu mungkin perlu melakukan hal-hal berikut:
1. Masukkan nama orang terdekat (misalnya ibu atau istri) ke dalam kelakar-kelakar tersebut untuk menggantikan nama tokoh di situ.
2. Minta orang terdekat itu membacanya dan perhatikan reaksinya.

Kalau orang terdekat itu tidak tersinggung sedikit pun, berarti zaman sudah edan. Saya pun harus bersiap-siap hijrah ke bulan.

Mari kita analogikan kelakar yang berbau diskriminasi tersebut dengan kelakar tentang agama, yang juga tidak saya sukai. Misalnya, kelakar yang mengolok-olok suatu agama, biasanya agama minoritas. Jika yang membaca dari golongan mayoritas, ia mungkin akan tertawa terbahak-bahak atas kelakar tersebut tanpa berpikir lebih dalam. Lain halnya jika yang membaca dari golongan minoritas, yang dijadikan bahan kelakar tersebut.

Bagi saya, kaum mayoritas yang menertawakan kaum minoritas sama dengan orang kaya yang tidak tahu penderitaan orang miskin.

Jika hal seperti itu sudah menjadi hal yang jamak di dunia ini, saya menduga sudah banyak orang yang melupakan kata ini: empati. Alamak!

***
上級 (joukyuu): tingkat lanjut, advanced level
nice!(0)  コメント(3)  トラックバック(0) 
共通テーマ:資格・学び

Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) [略語]

Dari Republika (5/3), "Askeskin Ganti Nama Menjadi Jamkesmas".

Akronim baru:
Jamkesmas = Jaminan Kesehatan Masyarakat

---awal kutipan---
Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan bahwa mulai tahun 2008, program jaminan pemeliharaan kesehahatan masyarakat miskin diubah menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Sebelumnya, program ini biasa disebut Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin (Askeskin).
---akhir kutipan---

***
略語 (ryakugo): singkatan, akronim, abbreviation
nice!(0)  コメント(3)  トラックバック(0) 
共通テーマ:資格・学び

Gratis (無料) [初級]

Gratis. Tanpa biaya. Nol yen. Cuma-cuma. Tidak perlu membayar. Tidak dipungut apa-apa.

Komputer saya diperbaiki di Pusat Reparasi Fujitsu lagi. Kali ini yang rusak adalah alat pemutar DVD-nya. Karena alat pemutar DVD itu masih baik-baik saja sebelum direparasi bulan lalu, saya menekankan hal itu dalam percakapan di telepon dengan seorang staf Fujitsu. Beberapa jam kemudian ia menelepon dan mengatakan, "Karena ini kelalaian kami, kali ini kami akan menggratiskan biaya reparasi komputer Anda."

Hore! Tapi... ada tapinya, di bawah ini.

Sedihnya, banyak pekerjaan saya yang tertunda gara-gara ketidakhadiran si hitam kecil itu!

***
初級 (shokyuu): tingkat dasar, basic level
無料 (muryou): free of charge
nice!(0)  コメント(0)  トラックバック(0) 
共通テーマ:資格・学び

この広告は前回の更新から一定期間経過したブログに表示されています。更新すると自動で解除されます。